Quote of the Day

I'm going to bed before either of you come up with another clever idea to get us killed, or worse expelled. (Hermione Granger)

Harry Potter and the Sorcerer's Stone

Rabu, 04 Mei 2011

Sopophorus

Klasifikasi
Subkingdom = Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio = Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio = Magnoliophyta (berbunga)
Kelas = Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas = Rosidae
Ordo = Fabales
Familia = Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus = Pisum
Spesies = Pisum Sopophorous

Ciri Khusus
Sopophorous adalah sejenis tanaman hijau bertipe polong (legume), dan baik tumbuh di dataran tinggi. Sopophorous tumbuh merambat hingga mencapai 40 cm atau lebih,dengan Daunnya mengumpul tiga-tiga berbentuk kurus, keriting dan panjang. Polong sepanjang masing-masing 10 cm, tergantung berkumpul tiga-tiga. Tanaman ini tumbuh baik di daerah pegunungan berhawa sejuk dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, pada suhu seperti di daerah asalnya.

Manfaat
Tanaman ini banyak dimanfaatkan terutama pada bijinya, atau kacangnya. Kacang Sopophorous dapat digunakan sebagai campuran dalam digunakan sebagai campuran dalam Ramuan Tegukan Hidup Bagai Mati dan Ramuan Lupa. Sesuai dengan fungsinya pada Ramuan Tegukan Hidup Bagai Mati yang berguna untuk membuat orang menjadi tertidur. Sarinya diambil untuk membuat pikiran seseorang tertidur dalam-dalam. Apa yang diingatnya akan hilang. Tetapi ingatannya akan ‘terbangun’ kembali nanti. Kacang Sopophorous diambil manfaat pada sarinya. Cara mengambil sari kacang ini bisa dilakukan dengan memotongnya, namun akan lebih baik jika kita mengepreknya dengan belati perak daripada memotongnya. Hal ini dilakukan agar mendapatkan sari atau cairan dalam jumlah yang lebih banyak.

Budidaya
Sopophorous tumbuh merambat sehingga memerlukan penopang dalam budidayanya. Biasanya digunakan bambu sebagai penyangga tanaman ini. Sopophorous ditanam diatas media berukuran sedang. Akan lebih baik bila ditanam di tanah yang kaya humus, iklim kering serta udara yang dingin. Kekurangan atau kelebihan unsure hara dalam tanah dapat mengganggu pertumbuhan Sopophorous. Beberapa unsur hara penting dapat mempengaruhi pertumbuhan Sopophorous apabila ketersediaannya dalam tanah tidak seimbang.

Hama dan Pengendaliannya

1. Perusak bibit
Ada 3 (tiga) macam hama perusak bibit penting pada tanaman Sopophorous yaitu :
a. Lalat Kacang (Agromyza phaseoli)
Tanda serangan awal berupa bintik-bintik putih pada kotiledon, daun pertama atau daun kedua, yaitu bekas tusukan alat peletak telur lalat. Tanda serangan larva pada kotiledon atau daun berupa telur atau garis lengkung berwarna coklat bekas gerakannya. Serangan larva sebelum umur 13 hari dapat menyebabkan kematian tanaman.
b. Penggerek pucuk (Agromyza dolichostigma)
Periode kritis tanaman terhadap serangan hama ini adalah 3-4 minggu untuk meletakkan telur-telurnya.
c. Penggerek batang (Melanagromyza sojae)
Lalat meletakkan telur pada tanaman muda, terutama yang berumur kurang dari 1 (satu) bulan. Juka serangan berat tanaman menjadi kerdil.
Hama-hama lalat kacang, lalat pucuk dan penggerek batang umumnya timbul pada saat cuaca kering dan didaerah dengan kesuburan tanah rendah.
Cara mengatasi hama :
Untuk mengatasi hama tersebut, dapat dilakukan dengan :
Tanam serentak
Sanitasi tanaman terserang
Penyemprotan dengan insekmagictisida (racun serangga sihir) apabila ditemukan intensitas serangan lebih besar.

2. Perusak Daun
Hama-hama yang dapat digolongkan sebagai perusak daun utama pada tanaman ini adalah:
a. Kumbang daun (Phaedonia inclusa)
Imago dapat hadir dipertanaman sejak awal pertumbuhan tanam sampai saat panen. Imago dan larva merusak pucuk, daun, tangkai daun, bunga dan polong. Serangan pada tanaman muda menyebabkan kematian tanaman sedangkan pada tanaman lebih tua akan mengurangi luas daun serta jumlah bunga dan polong. Periode kritis tanaman terhadap serangan hama ini adalah sejak tumbuh sampai dengan stadia pembentukan polong.
b. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Larva muda hidup bergerombol memakan daun kecuali epidermis permukaan atas daun, sehingga dari jauh daun tampak berwarna keputuh-keputihan. Larva tua dapat memakan seluruh bagian helai daun muda, tetapi tidak memakan tulang daun tua. Larva dapat juga menyerang bunga dan polong muda. Serangan larva pada stadia pembungaan dan awal pembentukan polong dapat menggagalkan panen. Serangan pada tanaman muda dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan atau mematikan tanaman.
c. Ulat jengkal (Chrysodeixis chacites)
Serangan larva muda menyebabkan bercak-bercak putih pada daun karena yang tinggal hanya epidermis dan tulang daunnya. Sedang larva yang lebih besar dapat menyebabkan daun terserang habis atau tinggal beberapa tulang daunnya saja. Serangan larva terjadi pada tanaman stadia vegetative dan generatif.
d. Penggulungan daun (Lamprosema indicate)
Tanaman Sopophorous yang terserang hama ini mudah dikenal yaitu adanya daun-daun yang direkat menjadi satu. Apabila rekatan dibuka, maka terlihat larva yang aktif bergerak. Larva hidup dan makan didalam rekatan daun. Tanaman yang diserang umumnya berumur 4-6 minggu. Serangan larva dapat menghambat pertumbuhan tanaman muda, tetapi tidak menimbulkan kerugian berarti apabila pada stadium pengerasan polong.
Cara mengatasi hama :
Untuk mengatasi hama tersebut, dapat dilakukan dengan :
Penyemprotan dengan insekmagictisida (racun serangga sihir) apabila ditemukan intensitas serangan lebih besar.

3. Perusak polong
Hama-hama yang digolongkan hama perusak polong pada Sopophorous yaitu :
a. Penggerek polong (Etiella zinckenella)
Seekor larva penggerek polong dapat merusak beberapa polong dan biji. Tanda serangan pada biji bunga gerakan dan adanya butiran karena berwarna coklat yang terikat oleh benang pintal.
b. Pengisap polong (Riptortus linearis)
Imago mulai dating dipertanaman sejak pembentukan bunga. Akibat serangannya menyebabkan biji dan polong kempis, polong gugur, biji menjadi busuk, berwarna hitam, kulit biji keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan pengisap polong adalah stadia pengisian biji.
c. Kepik hijau (Nezara viridula) atau lembing hijau
Imago mulai dating dipertanaman sejak pembentukan bunga. Serangan hama ini menyebabkan biji dan polong kempis, polong gugur, biji menjadi busuk, berwarna hitam, kulit biji keriput dan adanya bercak-bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan kepik hijau adalah stadia pengisian biji
Cara mengatasi hama :
Pengendalian terhadap hama-hama perusak polong dilakukan dengan cara :
Pergiliran tanaman
Tanaman Serempak
Penyemprotan insekmagictisida, apabila ditemukan intensitas serangan penggerek polong 2 %, populasi pengisap polong dewasa sepasang pada umur 45 hari setelah tanam dan populasi kepik hijau dewasa sepasang pada umur 45 hari setelah tanam.

PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN

PANEN

1. Saat Panen
Sopophorous harus dipanen pada tingkat kemasakan biji yang tepat. Panen terlalu awal menyebabkan banyak butir keriput. Panen terlalu awal menyebabkan banyaak butir keriput. Panen terlalu akhir berakibat, meningkatnya butir rusak dan meningkatnya butir rusak dan meningkatnya kehilangan (losses) karena biji mudah rontok.
Tanda-tanda kacang Sopophorous siap untuk dipanen adalah :
Polong biji mongering dan berwarna kekuningan

2. Cara Panen
Panen yang benar dilakukan dengan cara memotongnya dengan alat-alat yang streil atau telah dibasuh oleh alkohol. Jika menggunakan tangan, maka tangan harus dibasuh hingga bersih dan dilumuri alkohol. Perlu ditekankan bahwa cara panen harus dilakukan sesteril mungkin untuk menghindari datangnya hama. Kebersihan dalam memanen kacang ini sangat ditekankan, karena mempengaruhi khasiat dalam ramuan. Kacang yang tidak steril dapat menyebarkan hama kepik hijau menyebar, sehingga ramuan yang dibuat memberikan kontraindikasi pada peminumnya, yaitu :
1. Akan kehilangan ingatan permanen jangka panjang karena kepik hijau membuat sari menjadi lebih kental dan bau.
2. Bagi penderita alergi kacang, akan timbul bintik-bintik merah dan bisul di seluruh badan.
Tidak dianjurkan mencabut batang bersama akar. Akibat tindakan ini antara lain :
Terambilnya unsur hara yang menyuburkan tanah
Tanah yang terbawa oleh akar dapat mengotori hasil.

PASCA PANEN

1. Pewadahan dan Pengangkutan
Biji Sopophorous yang telah bersih dikupas ditempatkan dalam wadah yang bersih, bebas hama penyakit, tidak bocor serta ditutup rapat. Wadah yang digunakan dapat berupa karung goni/plastic ataupun bakul. Bila akan diangkut pada jarak yang cukup jauh, hendaknya dipilih jenis wadah/kemasan yang kuat.

2. Penyimpanan
Tempat penyimpanan biji Sopophorous harus teduh, kering dan bebas hama/penyakit.
Biji Sopophorous yang akan disimpan hendaknya memiliki kadar air antara 9 – 14%. Biji Sopophorous yang memiliki kadar air lebih rendah dari 9 % akan memiliki daya simpan yang lebih lama.
Khusus untuk biji Sopophorous yang hendak dijadikan benih, kadar airnya harus <9% calon benih dapat pula dicampur dengan abu jerami, ditutup dalam kaleng dan setiap bulan dijemur kembali. Dengan cara ini dapat disimpan lebih dari 4 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar